Muhammadiyah
sebagai organisasi sosial keagamaan mempunyai andil yang besar dalam mewujudkan
cita-cita kemerdekaan Indonesia, hal ini tak lepas dari manajemen organisasi
Muhammadiyah yang sangat tertata rapi sehingga menimbuklan aksi-aksi dalam
setiap program yang dicanangkan, sangat hebat memang karena dibandingkan dengan
organisasi sosial keagamaan lainnya Muhammadiyah tidak sekedar mencanangkan
konsep program kerja namun juga realisasi program yang telah dicanangkan, hal
ini terbukti suksesnya Muhammadiyah dalam mengembangkan konsep tarbiyah melalui
lembaga pendidikan yang didirikan mulai dari TK,SD,SMP,SMA hingga dalam
Perguruan tinggi, selain itu juga menjamurnya fasilitas kesahatan yang menjadi
amal usaha Muhammadiyah semakin meneguhkan hati bahwa persyerikatan ini memang
benar-benar organisasi sosial keagamaan yang sesungguhnya . Faktor kesuksesan
organisasi persyerikatan ini selain solidnya dalam organisasi Muhammadiyah juga
persyerikatan ini menjaga jarak dengan kegiatan politik praktis, hampir tidak
ditemukan kegiatan – kegiatan Muhammadiyah yang berafiliasi dengan partai
politik yang ada,selain itu juga terjaganya kaum elit Muhammadiyah yang tidak
tergiur dalam ranah politik praktis, kaum elit Muhammadiyah sebagai nahkoda
persyerikatan lebih tergiur dalam aktifitas organisasi untuk melayani
kepentingan umat .
Namun
paradigma ini kini seakan terbalik oleh halusinasi kepentingan segelintir elit
Muhammadiyah. Bermula dari pernyataan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang
menawarkan beberapa opsi arah politik persyerikatan ini, opsi - opsi yang
ditawarkan adalah sebagaiberikut :
- Muhammadiyah mendirikan Partai Politik guna menampung kader Muhammadiyah .
- Muhammadiyah membangun hubungan khusus dengan partai tertentu sebagai mitra utama berpolitik. Dalam opsi ini hubungan partai dengan Muhammadiyah bersifat aspiratif .
- Muhammadiyah mendukung calon-calon yang dinilai bisa memperjuangkan kepentingan Muhammadiyah saat pemilu. Syaratnya, mereka memiliki sifat amanah, integritas moral, dan kapasitas intelektual .
Secara
jelas tiga poin diatas akan menjurus partisipasi aktif Muhammadiyah dalam
kegiatan politik praktis, yang mungkin dengan embel-embel demi kepentingan
Muhammadiyah tetap saja akan membuat gaduh organisasi ini,jumlah warga
Muhammadiyah yang mencapai 35 Juta orang secara langsung akan membuat tergiur
partai-partai politik yang telah ada guna memperebutkan partisipasi politik
Muhammadiyah demi kepentingan Partai Politik mereka .
Ambisi
Politik yang timbul tak lepas dari kepentingan dan hajat besar Muhammadiyah
yang oleh sebagian para elit Muhammadiyah beranggapan bahwa ketika Muhammadiyah
masuk dalam lingkaran kekuasaan maka kemudahan akan didapat dalam kehidupan
organisasi . Kontruksi berfikir seperti itu memang ada benarnya juga,ketika
masuk dalam lingkaran kekuasaan maka terpenuhilah suplemen-suplemen dalam
menggerakkan roda organisasi berupa kucuran dana dan lain sebagainya, selain
itu ketika berada dalam lingkaran kekuasaan maka kebijakan yang akan
dikelaurkan pemerintah pastilah mempertimbangkan keinginan organisasi ,namun
menurut pandangan penulis hal ini akan menimbulkan kerusakan-kerusakan dalam
organisasi berupa timbulnya kongsi-kongsi politik dalam persyerikatan
Muhammadiyah, selain itu penggerak Muhammadiyah ditakutkan lebih fokus mengurusi
kepentingan politik daripada kepentingan umat yang berdampak pada carut marutnya
program organisasi .
Timbulnya
kerugian yang berarti dibandingkan kemanfaatan yang diperoleh seyogyanya
menjadikan pertimbangan para elit Muhammadiyah untuk tetap konsisten dalam
menjalankan roda persyerikatan tanpa menghiraukan rayuan-rayuan politik yang
menggairahkan.Terakhir mengutip maqolah indah Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din
Syamsudin “Muhammadiyah
adalah politik adiluhung untuk mengalokasikan nilai-nilai kebenaran, kejujuran,
serta keadaban, baik dengan terlibat maupun tidak terlibat dalam
penyelenggaraan Negara .“ Semoga Allah SWT meridloi Persyerikatan Muhammadiyah untuk
ikut andil dalam memajukan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.Amiin.(MNR.)
0 komentar:
Posting Komentar