TERJEMAHAN

Minggu, 05 Juli 2015

DO’A : Anjuran , Adab dan Keutamaannya




A.   Pengertian Do’a

Secara bahasa Do’a berasal dari kalimah دعو (da-‘a-wa) artinya, jika sesuatu condong kepadamu disebabkan suara atau perkataan ,asal kata ini adalah mashdar atau kata benda dari kata دعوت الشيء, أدعوه, دعاء (da’autu asy syai`a, ad’uhu, du’a an) artinya, aku memanggil sesuatu dengan satu panggilan,mashdar di sini menempati kata benda sehingga pembaca bisa mengatakan, سمعت دعاء (sami’tu du’a an) artinya, aku mendengar sebuah panggilan. Secara syariat do’a dapat dimaknai memohon sesuatu yang bermanfaat kepada Allah SWT .
Do’a merupakan intisari peribadatan dalam setiap agama khususnya agama islam,hal ini dapat dibuktikan dalam setiap ritual ibadah umat islam pasti mengandung do’a, seperti dalam ibadah sholat  hampir semua lantunan bacaan sholat mengandung kalimah pengharapan kepada Allah SWT agar diberikan kemanfaatan . Dari satu contoh diatas membuktikan posisi do’a sangat penting dalam setiap kehidupan manusia,yang mana setiap lini dalam kehidupan manusia bersifat abstrak artinya hanya Allah SWT yang mengetahui. Sehingga manusia memerlukan pengharapan besar kepada Allah agar kehidupan kita selalu diiring oleh kemanfaatan dengan cara berdo’a.
Allah SWT menegaskan dalam Surah al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ ١٨٦
Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran .
Dalam Ayat ini Allah SWT menyatakan  kepada manusia bahwa Allah dekat dengan para hambanya,kedekatan Allah SWT dengan hambanya diwujudkan dengan pengambulan doa para Hamba oleh Allah SWT,tentunya Allah SWT mengabulkan do’a para hamba yang beriman kepadaNYa.
B.   Fungsi Berdoa
Adapun fungsi do’a dapat penulis uraikan sebagai berikut :
1.      Penghantar Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah al-Baqoroh Ayat 201 yang berbunyi :

وَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ٢٠١
 Artinya : Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"
2.      Sumber dari Penentraman Hati yang Gundah
Rasa was-was ataupun cemas dapat sirna karena do’a yang kita lantunkan kepada Allah,karena do’a sebuah pengejawantahan dari perilaku dzikir yang berdampak pada ketentraman hati sebagaimana Firman Allah dalam Surah ar-Ro’du Ayat 28 yang berbunyi :

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨
Artinya : orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

3.      Penangkal Ketetapan Qodho atau Takdir
Takdir buruk setiap hamba dapat diubah melalui do’a,hal ini disandarkan Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh al-Hakim.  
4.      Do’a sebagai Penangkal dari Godaan Setan
Ketika seorang hamba istiqomah dalam mendawamkan do’a maka secara tidak langsung hamba itu menerima rahmat dan kasihsayang Allah sehingga dengan karunia Allah itu dapat menjaga dan menjauhkan dari perbuatan yng diharamkan Allah.
5.      Penghubung antara Seorang Anak dengan Orang Tua
Hal ini dilandaskan pada sabda Baginda Nabi Muhammad SAW riwayat at-Tirmidzi “ ada tiga Do’a yg pasti dikabulkan Allah SWT yaitu Do’a orang teraniaya, Do’a orang yg sedang berpergian dan Do’a orang tua terhadap anaknya “ poin ketiga ini menunjukkan dengan Do’a hubungan anak dan orang tua dibuka oleh Allah SWT,tidak ada hijab-hijab yang menghalangi hubungan orang tua dan anak walau salahsatunya telah meninggal .

6.      Do’a sebagai Jaminan Terkabulnya Hajat Manusia
Kita telah mengetahui bahwa segala Do’a yang dilantunkan oleh setiap hamba akan dikabulkan oleh Allah SWT . Ketika seorang hamba telah berdoa kepada Allah maka hamba itu tinggal menunggu waktu do’anya terkabul .

Selain itu terdapat tiga funsi dalam Do’a sebagaimana maqolah Syekh Tantowi,ketiga manfaat do’a itu berupa :
1.      Doa berfungsi untuk menunjukkan keagungan Allah SWT kepada hamba-hambaNya yang lemah. Dengan doa seorang hamba menyadari bahwa hanya Allah SWT lah yang memberi nikmat, menerima taubat, dan memperkenankan doa-doanya. Doa berfungsi mendorong hamba-Nya untuk selalu bersyukur. Sebab rasa syukur itu pula mendorong hamba-Nya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah.
2.      Doa mengajari kita agar merasa malu kepada Allah SWT. sebab manakala ia tahu bahwa Allah SWT  akan selalu mengabulkan doa-doanya, maka tentu saja ia malu untuk mengingkari nikmat-nikmatNya.
3.      Doa mengalihkan hiruk-pikuk kehidupan dunia keharibaan tafakur dan kekudusan munajat kehadirat Allah SWT., memutuskan syahwat duniawi yang fana menuju ketenangan hati dan ketentraman jiwa.

C.   Adabnya Seorang Hamba dalam Berdo’a
Imam al-Ghazali dalam karya monumentalnya Ihya Ulumuddin menyebutkan 10 adab (tata cara) dalam berdo’a yaitu
1.      Berdoa dimunajatkan ketika dalam waktu-waktu yang mulia(waktu yang mustajabah)
2.      Berdoa ketika dalam keadaan mulia seperti dalam keadaan bersujud,saat mendirikan sholat atau sesudahnya,saat turunnya hujuan .
3.      Menghadap kearah kiblat,mengangkat kedua tangan dan mengusapkan keduanya ke wajah pada akhir waktu Doa. Sebagaimana yang Sabda Baginda Nabi SAW diriwayatkan at-Tirmidzi bahwa Bahwa Rasulullah Shallallahu “Alaihi wa Sallam jika mengangkat kedua tangannya dalam berdoa,beliau tidak akan menurukannya kecuali setelah mengusapkannya ke wajahnya .
4.      Merendahkan suara, yakni antara pelan dan keras.Hal ini sebagi perwujudan kelemahan seorang hamba untuk meminta pertolongan Allah SWT .
5.      Agar tidak memaksakan untuk berdoa dengan bersajak dalam artian berdoa dengan bahasa yang difahami,karena hal itu dapat memaksanya untuk berlebihan dalam berdoa lebih baik berdoa dengan Doa Ma’tsurah doa yang termuat dalam al-Qur’an dan al-Hadist
6.      Berdoa dengan sikap merendahkan diri, khusyu dan penuh harap cemas,sebagaimana yang dituntunkan oleh Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Firman-Nya Surah al –Anbiya Ayat 90 yang berbunyi :
فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَوَهَبۡنَا لَهُۥ يَحۡيَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُۥ زَوۡجَهُۥٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَيَدۡعُونَنَا رَغَبٗا وَرَهَبٗاۖ وَكَانُواْ لَنَا خَٰشِعِينَ ٩٠
Artinya : Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu´ kepada Kami
7.      Berdo’a dengan ketulusan yang murni disertai keyakinan yang mendalam bahwa do’a kita akan dikabulkan oleh Allah SWT .

8.      Mengulangi do’a sebanyak tiga kali dengan iiringi permohonan maaf kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan sebagaimana apa yang disabdakan Baginda Nabi SAW bahwa Rasulullah Shallallahu “Alaihi wa Sallam heran kepadanya yang berdoa sebanyak tiga kali dan ber Istighfar dengan mengulang sebanyak tiga kali .
9.      Memulai do’a dengan kalimah-kalimah pujian kepada Allah SWT dan Baginda Nabi Muhammad SAW .

10.   Dan terakhir adab dalam berdoa hendaknya setiap hamba dalam memunajatkan do’a harus  bertaubat kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah diperbuat .

D.   Waktu yang Mustajabah untuk Berdo’a
Walaupun Do’a dapat dimunajatkan setiap saat namun terdapat beberapa waktu yang mustajabah untuk berdoa kepada Allah SWT,  waktu-waktu yang mustajabah untuk berdoa meliputi,
  1. Pada hari Arafah - Hari Arafah merupakan hari dimana semua jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari Arafah, semua jama'ah disarankan berdoa sebanyak-banyaknya, takterkecuali jama'ah yang tengah berhaji ataupun jamaah yang tidak tengah menunaikan ibadah haji. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah”
  2. Bulan Ramadhan,bulan yang istimewa dalam Islam didalamnya pun terdapat malam yang agung yang bernilai lebih mulia daripada seribu bulan. Sehingga rugilah manusia yang tak berdo’a di Bulan Ramadhan .
  3. Hari Jum’at sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan Imam Bukhori:
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menuturkan perihal hari Jumat lalu beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut”
  1. Saat sahur, sebaiknya, setiap hamba membiasakan berdoa pada waktu ini pasalnya pada waktu sahur tersebut merupakan amal yang paling utama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT .
  2. Di antara adzan dan iqamat, sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu)”
  1. Ba'da (setelah) shalat, sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan at-Tirmidzi :
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib."

  1. Saat turun hujan .
  2. Setelah Khatam membaca al-Qur’an .
  3. Ketika berbuka puasa,
  4. Pada akhir sepertiga malam .
E.   Penghambat Terkabulnya Do’a
Ketika do’a yang kita munajatkan belum dikabulkan oleh Allah SWT karena sebab suatu keadaan yang membuat kita terhalang dari karunia Allah yang berupa matinya hati seorang hamba . Kematian hati yang membuat do’a kita terhambat dikarenakan beberapa hal yaitu :

1.      Seorang hamba mengetahui kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Allah namun hamba itu tidak melaksanakan apa yang menjadikan kewajibannya kepada Allah. Seperti tidak melaksanakan sholat dan lain sebagainya .
2.      Mengetahui isi kandungan al-Quran namun tidak melaksanakan isi daripada kadungan al-Quran itu .
3.      Mengaku cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW namun tidak mengamalkan apa yang menjadi sunnah-sunnah baginda Nabi Muhammad SAW.
4.      Selalu melaksanakan seruan-seruan setan,dalam kata lain selalu melakukan maksiat yang telah nyata dilarang oleh Allah SWT .
5.      Seorang hamba menyatakan takut atas datangnya kematian,tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian .

Dari berbagai uraian diatas secara global penyebab do’a kita terhambat untuk dikabulkan berasal dari diri kita sendiri. Diri kita yang menghendaki terkabulnya do’a namun tak diiringi dengan perilaku yang mengindahkan aturan-aturan Allah SWT. Dengan kita berbuat baik menjalankan seruan-seruan Allah dan menjauhi segala sesuatu yang menjadi larangan Allah maka itu sebagai wujud ketaatan yang hakiki yang kelak berbuah do’a yang dikabulkan Allah SWT .

 Muhammad Nuur Rohmaan,19 Ramadhan 1436 H

0 komentar:

Posting Komentar