(7 Romadlon 1366 H – 7 Romadlon 1436 H)
Bulan
Romadlon salah satu bulan yang istimewa dalam Islam,didalamnya Allah SWT
memberikan rahmat dan karuniaNya secara berlipatganda,pintu maaf dibuka secara
lebar,do’a para makhluk mustajabah dalam bulan suci ini,hingga sebagian besar
Umat Islam menunggu-nunggu hadirnya bulan nan suci yaitu Bulan Romadlon,umat
Islam berharap dengan datangnya Bulan Romadlon mereka semua dapat secara penuh
bermunajat Kepada Allah SWT dengan rangkaian ibadah yang Umat Islam
jalankan,Namun tak banyak yang tahu bahwa dalam Bulan Romadlon terdapat
peristiwa bersejarah sekaligus peristiwa yang sangat menyedihkan khususnya bagi
warga Nahdlatul Ulama . Peristiwa itu ialah kembalinya Sang Rois Akbar Nahdlatul
Ulama Chodrotus Syekh KH Hasyim Asy’ari kepada Sang Pemilik Kehidupan Yang
Abadi Allah SWT .
Tepat
pada waktu 1/3 malam dihari itu pukul 03.00 WIB tanggal 7 Romadlon 1366 H
bertepatan dengan 21 Juli 1947 Sang Pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama itu
wafat,tidak seperti Ulama Agung lainnya wafatnya Chodrotus Syekh KH Hasyim
Asy’ari hampir tidak dijumpai peringatan haulnya,hal itu senada dengan argumen beliau
yang tidak mau hari wafatnya diperingati secara khusus,tak salah jika
Beliau enggan di peringati hari wafatnya karena sebagai
bukti nyata kezuhudan beliau yang tidak mau dipja-puja karena jasa Beliau .
Walaupun
Beliau enggan untuk dipuja-puja namun apa salahnya ketika Bangsa Indonesia
menyanjung Beliau karena kiprahnya yang sangat besar dalam agama maupun dalam menjaga
dan memerdekakan Bangsa Indonesia . Mungkin sudah ribuan bahkan jutaan pujian
yang diitujukan kepada Beliau,karena Chodrotus Syekh KH Hasyim Asy’ari sebagai
salah satu insan maanusia yang diciptakan oleh Allah SWT untuk memiliki
kemanfaatan dalam segala sendi kehidupan,terutama dalam sendi kehidupan
beragama dan berbangsa yang merupakan capaian keberhasilan Beliau sehingga Ia
dikenal dan dikenang oleh sedemikian banyaknya manusia .
Capaian
kemanfaatan dalam hal agama tak lepas dari latar belakang Beliau sebagai
seorang kiai,kiai yang mendidik faham-faham agama kepada ribuan
santrinya,ditambah lagi karya-karya monumental Chodrotus Syekh KH Hasyim
Asy’ari seperti Kitab Al Nur al-Mubin fi
Mahabbati Sayid al Mursalin yang berisikan biografi dan akhlaq suci Baginda
Nabi Muhammad SAW,Kitab Risalah fi Ta’kid
al akhdzi bi Mazhab al A’immah al Arba’ah memuat anjuran untuk mengikuti
manhaj para imam empat,Kitab Arba’ina
Hadistan Tata’allaqu bi Mabadi’ Jam’iyyat Nahadlatul Ulama berupa
kodifikasi 40 hadist sebagai pedoman warga Nahdlatul Ulama dan masih banyak
lagi karya-karya Beliau yang sangat lezat dinikmati dalam khasanah keilmuan
agama Islam . Selain itu beliau juga pendiri organisasi sosial keagamaan
terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama ,Organisasi Nahdlatul Ulama sebagai
buah dari perjuangan beliau yang didirikan atas dasar kecintaan kepada Allah
SWT .Organisasi yang beliau dirikan atas restu dari Syaikhona Kholil Bangkalan
dan Habib Hasyim bin Yahya menjadi kendaraan Beliau untuk berkhidmah kepada
agama dan karena kegigihan KH Hasyim Asy’ari,Nahdlatul Ulama menjadi pendorong
dalam perkembangan syiar agama islam pada saat itu .
Selanjutnya
capaian kemanfaatan yang telah diraih Chodrotus Syekh KH Hasyim Asy’ari yaitu jiwa
kesatria Beliau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara .Jiwa Ksatria Chodrotus
Syekh KH Hasyim Asy’ari sangat kuat hal ini tak lepas dari leluhurnya,dari
jalur Ibu beliau merupakan keturunan Prabu Brawijaya VI ayah dari Jaka Tingkir
Raja Kerajaan Pajang ,jiwa ksatriaannya diimplimentasikan dalam peristiwa
heroik resolusi jihad pada tanggal 22
Oktober 1945 yang menyeru segenap bangsa Indonesia untuk berperang melawan
penjajahan yang kini resolusi jihad dijadikan manifestasi sikap nasionalisme
ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia . Implimentasi lain dari jiwa
ksatria Beliau yang berbuah kemanfaatan yaitu keberanian Chodrotus Syekh KH Hasyim Asy’ari untuk masuk
dalam dunia birokrasi pemerintah penjajah untuk membawa kepentingan umat islam
dan segenap rakyat Indonesia agar tidak terdzolimi oleh kebijakan pemerintah
penjajah,walau hal ini pada awalnya menjadi perdebatan karena Chodrotus Syekh
KH Hasyim Asy’ari dianggap pro terhadap pemerintah penjajah namun akhirnya
karena ikhlasnya perjuangan beliau membuahkan hasil lunaknya pemerintah
penjajah terhadap para pribumi . Selain itu Chodrotus Syekh KH Hasyim Asy’ari
dijadikan rujukan oleh kaum pergerakan seperti Ir.Soekarno,Bung Tomo,Jenderal
Sudirman untuk memberikan nasihat langkah dan kodisi perjuangan yang mereka
lakukan .Ditambah lagi dasar Negara Indonesia berupa Pancasila juga bagian dari
ijtihad beliau yang diwakilkan oleh KH Wahid Hasyim sebagi tim perumus
Pancasila . Dari sebagian kecil kiprah Beliau
yang penulis sampaikan merupakan wujud nyata perjuangan Beliau untuk
memerdekakan Bangsa Indonesia,Karena dengan merdekanya Bangsa Indonesia akan
terwujud keamanan Negara yang berimbas kenyamanan umat islam dalam menjalankan
peribadatan .
Akhirnya,70
tahun sudah Chodrotus Syekh KH Hasyim Asy’ari meninggalkan dunia ini ,seyogyanya
sebagai penerus perjuangan Beliau selayaknya estafet perjuangannya harus terus
dilaksanakan , perjuangan dalam kehidupan agama melalui pelaksanaan risalah
Allah SWT yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW , dan tidak
mengerjakan apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT . Dalam hal berbangsa dan
bernegara perjuangan yang dapat dilakukan yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme
didalam setiap diri kita , dengan semangat nasionalisme yang nyata akan
terwujud kedaulatan dalam segala sendi yang mengakibatkan kemerdekaan Indonesia
yang abadi .Semoga Allah SWT memberikan kemudahan untuk meniru segenap
perjuangan beliau dalam segala sendi kehidupan .
0 komentar:
Posting Komentar